Macam-Macam Ibadah Dan Hukum Memalingkan Ibadah Untuk Selain Allah.
Setelah beliau menerangkan kepada kita bahwa Rabb yang memiliki sifat-sifat, Dialah yang berhak untuk di ibadahi dan di sembah,
maka beliau ingin menerangkan kepada kita tentang apa itu ibadah, supaya ibadah-ibadah yang kita lakukan benar-benar ditujukan kepada Allah,
artinya jangan sampai seseorang menganggap sesuatu bukan ibadah padahal itu ibadah, kemudian dia serahkan kepada selain Allah sehingga dia terjerumus penyerahan ibadah kepada selain Allah.
beliau mengatakan:
وَأَنْوَاعٌ العِبَا ةِ الَّتِي أَمَرَ اللَّهُ بهَا: مِثْلُ :الإسْلام ، وَالإِيمَانِ ، وَالإِحْسَانِ
‘dan macam-macam ibadah yang Allah perintahkan kepada kita seperti islam, iman, ihsan.’
ini adalah bagian dari ibadah, dan ini ibadah yang paling besar.
dan agama kita terdiri dari 3 perkara ini: islam, iman, ihsan, sebagaimana datang dari hadits jibril,
jibril datang kepada rasul, menjelma sebagai seorang manusia laki-laki, mengajarkan kepada kaum muslimin tentang agama Islam ini.
jibril bertanya beberapa pertanyaan.
jibril ingin mengajarkan kaum muslimin dengan cara bertanya. jibril sudah tau jawabannya
bertanya tentang islam, dijawab oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam dengan arkanu islam.
bertanya tentang iman, dijawab oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam dengan arkanul iman
bertanya tentang islam, dijawab oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam dengan antta’budallah..
bertanya tentang kapan hari kiamat, dijawab oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bahwasanya yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya. karena hari kiamat adalah ilmu yang khusus bagi Allah, tidak diketahui oleh orang lain baik seorang nabi atau malaikat.
bertanya tentang tanda-tanda hari kiamat, dijawab sebagian oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.
kemudian di akhir hadits, rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam mengatakan: ‘ini adalah malaikat jibril, datang kepada kalian, ingin mengajarkan kepada kalian tentang agama kalian.’
ومنه الدعاء والخوف والرجاء والتوكل والرغبة والرهبة والخشوع والخشية والإنابة والاستعانة والاستعاذة والاستغاثة والذبح والنذر، وغير ذلك من أنواع العبادة التي أمر الله بها
‘dan diantara ibadah tersebut adalah doa dan juga rasa takut, mengharap, bertawakal, mengharap rasa takut, inabah (kembali kepada Allah), isti’anah (memohon pertolongan kepada Allah), isti’adzah (memohon perlindungan kepada Allah), istighotsah, dzabhu (الذبح) (menyembelih), an-nadhr (bernadzar), dan lain-lain.’
diantara ibadah-ibadah yang Allah perintahkan, semuanya hanya untuk Allah, tidak diserahkan kepada yang lain.
yang beliau sebutkan bukan menjadi pembatasan, ada ibadah-ibadah yang lain yang tidak disebutkan. oleh karena itu beliau mengatakan: dan lain-lain diantara jenis-jenis ibadah yang Allah perintahkan. semua nya itu adalah untuk Allah.
para ulama telah memberikan definisi, apa itu ibadah sehingga bisa kita masukkan sebuah amalan, ucapan termasuk ibadah.
Definisi Ibadah
Section titled “Definisi Ibadah”dan definisi yang paling bagus dan diakui oleh para ulama,
definisi ibadah:
sebuah nama yang mencakup segala yang dicintai, dan diridhoi oleh Allah baik berupa ucapan maupun perbuatan baik yang dhohir maupun yang batin.
karena disana ada ibadah yang kelihatan, dan ada ibadah yang ada di hati seseorang seperti rasa takut, tawakal kepada Allah, rasa cinta kepada Allah, rasa mengharap kepada Allah.
cara mengetahui ucapan, perbuatan dicintai dan diridhoi Allah (termasuk ibadah)
Section titled “cara mengetahui ucapan, perbuatan dicintai dan diridhoi Allah (termasuk ibadah)”darimana kita tahu bahwasanya ucapan, perbuatan dicintai dan diridhoi oleh Allah Ta’ala?
caranya dengan mengetahui syari’at yang telah Allah turunkan, baik didalam Al-Qur’an maupun didalam hadits-hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.
1. Allah memerintahkan
Section titled “1. Allah memerintahkan”apabila Allah memerintahkan dengan sebuah ucapan, atau dengan sebuah perbuatan, maka ketahuilah bahwasanya itu adalah ibadah, karena Allah tidak memerintahkan kecuali apabila perintah tersebut dicintai oleh Allah subhanahu wa Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman:
وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
(Qs. al-Ahzab: 42)
dan hendaklah kalian bertasbih, mensucikan Allah waktu pagi maupun waktu petang.
menunjukkan bahwasanya tasbih adalah dicintai oleh Allah, dan dia adalah ibadah.
Allah mengatakan:
وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ
(Qs. al-Ahzab: 43)
dan hendaklah kalian menegakkan sholat.
memerintahkan kita untuk melakukan sholat, menunjukkan bahwasanya ini adalah dicintai Allah. maka sholat adalah ibadah.
2. Allah memuji orang-orang yang melakukannya
Section titled “2. Allah memuji orang-orang yang melakukannya”dan kita bisa mengetahui sesuatu itu dicintai oleh Allah dan diridhoi Allah, atau tidak. selain dengan adanya perintah dari Allah subhanahu wa Ta’ala, terkadang kita bisa mengetahui bahwasanya itu adalah ibadah apabila Allah memuji orang-orang yang melakukan nya.
apabila Allah memuji sebuah ucapan atau orang yang mengucapkan nya; memuji sebuah perbuatan atau orang yang melakukan nya, maka ketahuilah bahwa itu adalah ibadah,
-
sebagaimana ketika Allah memuji orang-orang yang melakukan nadzarnya. menunjukkan bahwasanya menunaikan nadzar adalah ibadah,
-
dan Allah memuji orang-orang yang memberi makan orang lain, menunjukkan bahwasanya memberi makan adalah termasuk ibadah.
dalil bahwa ibadah diharamkan diserahkan kepada selain Allah
Section titled “dalil bahwa ibadah diharamkan diserahkan kepada selain Allah”dan dalil bahwasanya ibadah-ibadah ini diharamkan diserahkan kepada selain Allah adalah firman Allah:
وَأَنَّ ٱلْمَسَٰجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا۟ مَعَ ٱللَّهِ أَحَدًا
(Qs. al-Jin: 18)
dan sesungguhnya masjid-masjid adalah milik Allah.
- ada yang mengatakan bahwa masjid-masjid disini adalah bangunan yaitu bangunan masjid.
- dan ada yang mengatakan bahwasanya al-masajid (ٱلْمَسَٰجِدَ) disini adalah anggota tubuh yang digunakan untuk bersujud. maksudnya jangan sampai menjadikan anggota badan yang digunakan untuk sujud kepada Allah, digunakan untuk bersujud kepada selain Allah, yaitu dahi, 2 telapak tangan, 2 lutut, dan 2 ujung kaki.
kemudian beliau mengatakan:
‘maka barangsiapa yang menyerahkan, memalingkan sebagian dari ibadah-ibadah tersebut kepada selain Allah maka dia adalah orang yang musyrik (menyekutukan Allah) dan dia adalah orang yang kafir yang telah kufur yang keluar dari islam.’
apabila salah satu dari ibadah tersebut, meskipun itu adalah ibadah yang sepele menurut pandangan manusia, sekecil apapun, apabila diserahkan kepada selain Allah, maka orang yang melakukan nya adalah orang yang musyrik sekaligus dia adalah orang yang kafir (keluar dari Islam), dan bukan termasuk orang Islam.
dan dalilnya adalah firman Allah,
وَمَن يَدْعُ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ لَا بُرْهَٰنَ لَهُۥ بِهِۦ فَإِنَّمَا حِسَابُهُۥ عِندَ رَبِّهِۦٓ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ ٱلْكَٰفِرُونَ
(Qs. al-Mu’minum: 117)
dan barangsiapa yang berdoa kepada sesembahan selain Allah bersama Allah yang dia tidak ada keterangan didalamnya maka sesungguhnya hisabnya adalah atas Allah, di sisi Allah subhanahu wa Ta’ala. sesungguhnya tidak akan beruntung orang-orang yang kafir .
Allah mengatakan,مَعَ ٱللَّهِ (bersama Allah) artinya kadang dia berdoa kepada Allah, terkadang dia berdoa kepada selain Allah. inilah yang dinamakan syirik atau menyekutukan Allah subhanahu wa Ta’ala, yang dia tidak memiliki keterangan didalamnya, tidak memiliki hujjah, alasan. dan semua orang musyrikun tidak memiliki alasan didalam kesyirikan nya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala , maka akibatnya orang yang seperti ini hisab nya di sisi Allah, akan dibalas oleh Allah, karena dia berdoa kepada Allah dan juga berdoa kepada selain Allah.
kemudian Allah mengatakan:
إِنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ ٱلْكَٰفِرُونَ
(Qs. al-Mu’minun: 117)
sesungguhnya tidak akan beruntung, tidak akan sukses orang-orang yang kafir.
Allah menamakan orang yang berdoa kepada selain Allah bersama Allah adalah orang yang kafirun.
menunjukkan bahwasanya orang yang menyerahkan ibadah nya meskipun sebagian, kepada selain Allah, maka dia telah melakukan kesyirikan, melakukan kekufuran, dan dia dikatakan oleh Allah sebagai orang yang kafir
bahaya syirik besar dan kekufuran yang besar
Section titled “bahaya syirik besar dan kekufuran yang besar”ini menunjukkan tentang bahayanya syirik. dan apabila syirik nya adalah syirik yang besar dan kekufuran yang besar, maka mengeluarkan dari islam. karena syirik sebagaimana disebutkan para ulama ada syirik yang besar, ada syirik yang kecil.
yang mengeluarkan dari islam adalah syirik yang besar.
demikian pula kufur, ada 2, ada kufur yang besar, ada kufur yang kecil. yang mengeluarkan dari islam adalah kekufuran yang besar. dan menyerahkan ibadah kepada selain Allah adalah syirik yang besar dan termasuk kekufuran yang besar. mengeluarkan seseorang dari Islam, yang membatalkan amal ibadah seseorang.
seandainya engkau menyekutukan Allah niscaya akan batal seluruh amalanmu. yang apabila seseorang meninggal dunia bertemu dengan Allah dalam keadaan membawa syirik ini, maka Allah tidak akan memasukkan dia kedalam surga, mengharamkan atas nya surga, dan memasukkan dia didalam neraka selama -lamanya.
إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ وَمَأْوَىٰهُ ٱلنَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
(Qs. al-Maidah: 72)
sesungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allah maka sungguh Allah akan mengharamkan atasnya surga, dan tempat kembalinya adalah neraka dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang menyekutukan Allah subhanahu wa Ta’ala