Skip to content

Yang Dimaksud Dengan Rabb Dan Dalilnya

setelah kita mengetahui siapakah Allah dan bagaimana kita mengenal Allah subhanahu wa Ta’ala, maka beliau ingin menyampaikan kepada kita bahwasnya Dzat yang telah memberikan kita kenikmatan Nya, yang telah menciptakan langit dan juga bumi, menciptakan tanda-tanda kekuasaan seperti malam, siang, matahari dan bulan, maka Dialah Rabb yang berhak di ibadai dan disembah.

beliau mengatakan :

وَالرَّبُّ هُوَ المَعْبُودُ

‘Dan Rabb, Dialah yang disembah, di ibadahi.’

apabila seseorang sudah meyakini bahwasanya Dialah Rabb yang menciptakan alam semesta dan juga mengaturnya, maka kewajiban dia adalah hanya menyerahkan ibadah ini kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

dan dalilnya adalah firman Allah:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱعْبُدُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ وَٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

(Qs. al-Baqarah: 21)

Wahai manusia, hendaklah kalian menyembah, beribadah kepada Rabb kalian yang telah memelihara kalian, dan memelihara seluruh alam semesta.

siapakah Rabb kalian?

ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ وَٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Rabb kalian adalah yang telah menciptakan kalian dan menciptakan orang-orang sebelum kalian supaya kalian bertakwa, supaya kalian takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

inilah Rabb, yang memiliki sifat-sifat ini yang berhak untuk disembah dan di ibadahi,

sembahlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian; yang tidak menciptakan kalian jangan disembah. demikian pula menciptakan orang-orang sebelum sebelum kalian; menciptakan bapak, orang tua kalian, dan menciptakan orang-orang sebelum kita, dari semenjak nabi Adam alaihissalam.

supaya kalian bertakwa, menjadikan rikoyah (penjagaan antara kalian dengan neraka nya Allah)

Allah mengatakan

ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ فِرَٰشًا وَٱلسَّمَآءَ بِنَآءً وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا۟ لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

(Qs. al-Baqarah: 22)

Rabb tersebut yang hendaknya kalian sembah, Dia lah yang telah menjadikan bumi ini menjadi terhampar sehingga mudah diambil manfaat, maka inilah Rabb yang berhak kalian ibadahi.

adapun selain Allah yang tidak menjadikan bumi ini terhampar maka dia tidak berhak untuk diibadahi.

kemudian Allah mengatakan

وَٱلسَّمَآءَ بِنَآءً

dan telah menjadikan langit menjadi bangunan yang besar, yang berada diatas manusia. dan Dia lah yang berhak untuk diibadahi dan disembah.

kemudian Allah mengatakan:

وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً

dan telah menurunkan dari langit, air hujan.

kemudian Allah mengatakan

فَأَخْرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ

maka Allah subhanahu wa Ta’ala mengeluarkan dari air hujan tersebut, buah-buahan sebagai rezeki bagi kalian.

inilah Rabb yang berhak untuk di ibadahi dan disembah,

menjadikan bumi menjadi terhampar,

menjadikan langit menjadi bangunan,

menurunkan air dari awan,

kemudian Dia lah yang telah mengeluarkan tanaman-tanaman, biji-bijian, buah-buahan, dengan air tersebut .

kemudian Allah mengatakan:

فَلَا تَجْعَلُوا۟ لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

maka janganlah kalian menjadi kan sekutu-sekutu bagi Allah sedangkan kalian mengetahui.

janganlah kalian menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah, beribadah kepada selain Allah, beribadah kepada Allah dan juga beribadah kepada selain Allah, sedangkan kalian mengetahui, memahami bahwasanya yang menciptakan kalian, yang menjadikan bumi terhampar, menjadikan langit menjadi bangunan, menurunkan air hujan adalah Allah subhanahu wa Ta’ala.

kalau kalian mengetahui bahwa yang melakukan itu semua adalah Allah dan tidak ada yang melakukan itu semua kecuali Allah, maka janganlah kalian menyekutukan Allah.

jadi keimanan kita bahwa sebenarnya Allah yang mencipta, yang memberikan rezeki, baik dari langit maupun dari bumi, mengatur alam semesta ini, maka ini seharusnya menjadikan kita tidak beribadah kecuali hanya kepada Allah.

inilah maksud dari ayat yang mulia ini, oleh karena itu setelah nya, beliau menukil ucapan ibnu katsir asy Syafi’i yang memiliki kitab tafsir:

berkata ibnu katsir rahimahullah,

الحََالِقُ لِهَذْهِ الأَشْيَاى هُوَّ المُسْتَحِقٌ لِلعِبَّادَة

yang menciptakan itu semua, Dia lah yang berhak untuk diibadahi. adapun yang tidak menciptakan ini dan itu, maka mereka tidak berhak untuk diibadahi meskipun memiliki kedudukan yang tinggi diantara manusia.

seorang nabi adalah orang yang mulia di sisi Allah, tetapi dia tidak menciptakan, oleh karena itu tidak berhak untuk diibadahi.

seorang malaikat adalah hamba mulia di sisi Allah, tapi dia tidak menciptakan. oleh karena itu tidak berhak untuk di ibadahi dan disembah.

kalau memang dihati kita meyakini bahwasanya Allah satu-satunya yang mencipta, yang memberikan rezeki, yang mengatur alam semesta ini, maka seharusnya lah kita tidak beribadah kecuali hanya kepada Allah.

orang-orang musyrikin Quraisy yang Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam diutus diantara mereka, mereka adalah orang-orang yang mengakui bahwa Allah yang mencipta, yang mengakui bahwa Allah yang memberikan rezeki kepada mereka , dan bahwasanya Allah yang mengatur alam semesta ini,

akan tetapi ketika diajak rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam untuk hanya menyerahkan ibadah hanya kepada Allah saja, mereka menolak , tidak mengikuti ajakan rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, padahal mereka mengetahui rubbubiyah Allah, dan bahwasanya Allah yang menciptakan mereka dan orang-orang sebelum mereka,

tidak ada diantara mereka yang meyakini bahwasanya patung-patung yang ada disekitar ka’bah, itulah yang menciptakan mereka,

dan Allah sendiri yang mengabarkan keyakinan mereka tentang Allah subhanahu wa Ta’ala.

Allah berfirman :

قُلْ مَن يَرْزُقُكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ أَمَّن يَمْلِكُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَمَن يُخْرِجُ ٱلْحَىَّ مِنَ ٱلْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ ٱلْمَيِّتَ مِنَ ٱلْحَىِّ وَمَن يُدَبِّرُ ٱلْأَمْرَ ۚ فَسَيَقُولُونَ ٱللَّهُ ۚ فَقُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ

katakanlah wahai Muhammad, tanyakan kepada mereka kaummu, siapakah yang telah memberikan rezeki kepada kalian dari langit dan juga bumi, siapakah yang memiliki pendengaran-pendengaran, penglihatan-penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, mengeluarkan yang mati dari yang hidup? dan siapakah yang mengatur alam semesta ini, niscaya mereka akan mengatakan : ‘Allah’. inilah jawaban orang-orang musyrikin Quraisy.

tetapi mereka tidak mau mengesakan Allah didalam ibadah mereka sehari-hari, terkadang mereka menyembah kepada Allah kalau mau, dan terkadang menyembah kepada selain Allah, sebagaimana ketika mereka berada di tengah lautan, datang ombak yang besar, angin yang kencang, dan dalam keadaan yang sangat bahaya baru mereka ingat kepada Allah dan mentauhidkan Allah,

tapi ketika sudah diselamatkan sampai ke-darat-an, mereka lupa kepada Allah dan kembali menyekutukan Allah.

فَإِذَا رَكِبُوا۟ فِى ٱلْفُلْكِ دَعَوُا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ فَلَمَّا نَجَّىٰهُمْ إِلَى ٱلْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ

(Qs. al-ankabut: 65)

_apabila mereka naik kapal ditengah lautan, mereka berdoa kepada Allah dalam keadaan ikhlas hati nya untuk Allah, _

mengatakan:

قُلْ مَن يُنَجِّيكُم مِّن ظُلُمَٰتِ ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ تَدْعُونَهُۥ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً لَّئِنْ أَنجَىٰنَا مِنْ هَٰذِهِۦ لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلشَّٰكِرِينَ

(Qs. al-An’am: 63)

ya Allah, seandainya Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, niscaya kami termasuk orang-orang yang bersyukur,

ketika Allah menyelamatkan mereka sampai kedaratan, tiba-tiba mereka menyekutukan Allah, terkadang berdoa hanya kepada Allah semata, dan terkadang mereka menyekutukan Allah.

kemudian Allah mengatakan di dalam ayat tadi setelah menyuruh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam bertanya kepada mereka, siapakah yang telah memberikan rezeki, mengatur alam semesta, menghidupkan, dan mematikan, mereka mengatakan: Allah,

maka Allah mengatakan kepada nabiNya,

maka katakanlah kepada mereka, kenapa kalian tidak takut kepada Allah? tidak takut adzab Allah; sudah tahu Allah yang mencipta dan tidak ada yang mencipta selain Allah, kemudian kalian menyekutukan Allah dengan yang lain.

keyakinan bahwasanya Allah yang mencipta adalah fitroh, yang Allah fitrohkan kepada manusia.

ketika Allah menciptakan mereka, yaitu manusia, di fitrohkan di dalam hatinya keyakinan bahwasanya Allah yang menciptakan, yang memberikan rizki, yang mengatur alam semesta ini,

oleh karena itu orang-orang musyrikin Quraisy yang dikatakan musyrikin oleh Allah, didalam hatinya juga meyakini bahwasanya Allah yang menciptakan mereka bahkan Fir’aun yang mengatakan:

فَقَالَ أَنَا۠ رَبُّكُمُ ٱلْأَعْلَىٰ

(Qs. an-Nazi’at: 24)

aku adalah Rabb kalian yang paling tinggi,

sebenarnya dia meyakini bahwa dia bukan Rabb, dan meyakini bahwa Allah adalah Rabb dia yang telah menciptakan dia, dan bahwasanya apa yang berasal dari Musa berupa ayat-ayat (mukjizat) , semuanya adalah dari Allah.

dan Allah kabarkan di dalam Al-Quran tentang bagaimana sebenarnya keyakinan Fir’aun:

musa berkata kepada Fir’aun, sungguh engkau telah mengetahui dan memahami wahai Fir’aun bahwasanya tidak menurunkan mukjizat-mukjizat ini kecuali Rabb langit dan juga bumi, bashair (yang merupakan tanda-tanda kekuasaan)

menunjukkan bahwa sebenarnya Fir’aun mengetahui tentang Allah Subhana wa Ta’ala, dan Dia lah yang telah menciptakan nya, dan juga menciptakan alam semesta, dan juga bahwasanya ucapan dia (aku adalah Rabb yang paling tinggi) adalah ucapan yang keluar dari ucapan yang sombong (mengetahui al-haq tapi menolak kebenaran tersebut).

Fir’aun mengenal bahwasanya Allah adalah Rabb semesta alam

jangankan Fir’aun, asy Syaitan dan juga iblis mengenal bahwasanya Allah yang menciptakan dia dan menciptakan nabi adam.

Allah berkata kepada iblis, setelah dia diperintahkan untuk bersujud (sujud penghormatan kepada nabi Adam) kemudian dia menolak.

Allah Ta’ala berfirman

قَالَ يَٰٓإِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَن تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَىَّ

(Qs. Shad: 75)

wahai iblis apa yang mencegahmu untuk sujud (sujud penghormatan) kepada nabi Adam ketika Aku memerintahkan kepadamu?

قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ ۖ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ

(Qs. Shad: 76)

kata iblis: ‘aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, dan Engkau ciptakan nabi Adam dari tanah’

didalam ayat yang lain, dia mengatakan:

قَالَ فَبِمَآ أَغْوَيْتَنِى لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَٰطَكَ ٱلْمُسْتَقِيمَ

(Qs. al-A’raf: 16)

wahai Rabb ku karena Engkau telah menyesatkan aku, maka aku akan menyesatkan mereka dari jalanMu yang lurus.

memanggil Allah dengan, Rabb.

mengenal bahwasanya Allah adalah Rabb nya.

apakah ini bermanfaat bagi syaitan? tidak bermanfaat baginya karena dia tidak melaksanakan perintah Allah.

mengenal bahwasanya Allah yang menciptakan, yang memberikan rezeki dan mengatur alam semesta adalah fitroh, seharusnya menuntun nya untuk beribadah hanya kepada Allah,

oleh karena itu beliau mendatangkan ayat:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱعْبُدُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ وَٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

(Qs. al-Baqarah: 21)

dan ini adalah perintah pertama di dalam Al-Qur’an, yaitu perintah untuk beribadah kepada Allah semata. berapa besar nya perintah untuk beribadah kepada Allah, sehingga Allah menjadikan perintah untuk beribadah ini adalah perintah yang pertama sebelum perintah-perintah yang lain.

dan larangan berbuat syirik adalah larangan yang pertama didalam Al-Qur’an, maka jangan jadikan sekutu-sekutu bagi Allah.