Skip to content

Mengapa Kita Mempelajari Tauhid Bag 1

beliau mengatakan:

‘ketahuilah (i’lam) semoga Allah memberikan petunjuk kepada mu untuk taat kepada Nya.’

sesungguhnya al-hanafiyyah, agamanya nabi ibrahim adalah engkau menyembah Allah semata, mengikhlaskan agama ini dan dengan inilah Allah memerintahkan seluruh manusia dan menciptakan mereka untuk perkara ini, sebagaimana firman Allah,

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

(Qs. Adz-Dzariyat: 56)

dan tidak lah Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada Ku.

dan makna ya’budu (beribadah kepada Ku) adalah mentauhid kan Aku.

beliau mengatakan, i’lam (ketauhilah).

kalimat ini digunakan oleh pengarang supaya kita bersiap-siap mendengarkan apa yang beliau ucapkan setelahnya. menunjukkan kalimat yang beliau ucapkan setelah i’lam ini sangat penting diketahui oleh seorang muslim.

kemudian beliau mendoakan untuk kita, beliau mengatakan,

أرشدك الله لطاعته

semoga Allah memberikan rusyd (petunjuk) kepada mu untuk mudah melakukan ketaatan kepada Allah.

dan ini adalah doa yang baik seorang guru untuk muridnya, yang membaca kitab nya, yang mengambil faedah dari apa yang beliau tulis. beliau mendoakan kita supaya kita dimudahkan oleh Allah mendapat petunjuk, dimudahkan hatinya untuk taat kepada Allah.

dan ini adalah adalah adab yang bagus, yang hendaknya ditiru oleh seorang guru, pengajar; supaya banyak mendoakan murid-murid nya. hendaknya engkau mengetahui bahwasanya al-hanafiyyah (millah nya nabi Ibrahim),

al-hanafiyyah ini adalah nama agamanya nabi Ibrahim alaihissalam.

berasal dari al-hanif yang artinya adalah lurus.

dan al-hanif berasal dari kata al-hanaf yang artinya adalah al-mayn (menyimpang),

maksud menyimpang adalah menyimpang dari kesyirikan menuju mentauhidkan Allah Ta’ala didalam beribadah.

mustaqim (lurus) kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

apabila seseorang ditanya apakah agama nya nabi Ibrahim? agamanya nabi Ibrahim adalah al-hanifiyyah (al-islam), menyerahkan diri, menyerahkan ibadahnya hanya kepada Allah dan meninggalkan kesyirikan dengan segala jenis nya.

ini adalah millah nya nabi Ibrahim yang kita diperintahkan untuk mengikuti millah nya nabi Ibrahim, demikian pula rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam diperintahkan untuk mengikuti millah nya nabi Ibrahim.

perintah untuk mengikuti millah nya nabi Ibrahim

Section titled “perintah untuk mengikuti millah nya nabi Ibrahim”

dan Allah menyebutkan di dalam Al-Quran perintah untuk mengikuti millah nya Nabi Ibrahim alaihissalam, dan Allah subhanahu wa Ta’ala memuji millahnya nabi Ibrahim alaihissalam.

Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman :

قُلْ صَدَقَ ٱللَّهُ ۗ فَٱتَّبِعُوا۟ مِلَّةَ إِبْرَٰهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ

(Qs. Ali Imron: 95)

katakanlah Muhammad, Allah subhanahu wa Ta’ala Maha Benar, hendaknya engkau mengikuti millah nya nabi Ibrahim yang hanif, yang mustaqim (lurus), hanya menyembah kepada Allah, beribadah kepada Allah, berpaling dari kesyirikan, dan beliau tidak termasuk orang-orang musyrikin.

firman Allah: فَٱتَّبِعُوا artinya hendaklah kalian mengikuti perintah dari Allah, supaya kita mengikuti millah nya nabi Ibrahim alaihissalam.

kemudian didalam Ayat yang lain, Allah subhanahu wa Ta’ala memuji nabi Ibrahim alaihissalam:

إِنَّ إِبْرَٰهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِّلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ

شَاكِرًا لِّأَنْعُمِهِ ۚ ٱجْتَبَىٰهُ وَهَدَىٰهُ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ

وَءَاتَيْنَٰهُ فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً ۖ وَإِنَّهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ لَمِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

(Qs. an-Nahl: 120-122)

sesungguhnya Ibrahim adalah qudwah, teladan, contoh, yang dia senantiasa khusyuk beribadah kepada Allah, hanifan (lurus) hanya menyembah kepada Allah, tidak menyembah kepada selain Allah. dan bukanlah mereka termasuk orang-orang musyrikin.

beliau adalah orang yang bersyukur dengan nikmat-nikmat Allah subhanahu wa Ta’ala.

Allah telah memilih beliau, dan sesungguhnya beliau di akhirat termasuk orang-orang yang sholeh.

kemudian Allah mengatakan :

ثُمَّ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ أَنِ ٱتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَٰهِيمَ حَنِيفًا ۖ وَمَا كَانَ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ

(Qs. an-Nahl: 123)

kemudian Kami wahyukan kepada mu wahai Muhammad supaya engkau wahai Muhammad mengikuti millah nya nabi Ibrahim.

Allah subhanahu wa Ta’ala memerintahkan nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam untuk mengikuti millah nya nabi Ibrahim, dan tidaklah beliau termasuk orang-orang musyrikin.

Orang yahudi dan nasrani menganggap Ibrahim berada diatas agama mereka, namun dibantah Allah

Section titled “Orang yahudi dan nasrani menganggap Ibrahim berada diatas agama mereka, namun dibantah Allah”

orang-orang yahudi dan Nasrani, mereka mengaku bahwasanya mereka mengikuti nabi Ibrahim alaihissalam, mereka mengaku, menganggap dan meyakini bahwasanya Ibrahim berada diatas agama mereka.

orang yahudi berkeyakinan bahwasanya Ibrahim agamanya adalah yahudi. orang Nasrani mengaku bahwa Ibrahim agamanya adalah Nasrani, namun hal ini dibantah Allah subhanahu wa Ta’ala. karena taurat yang diturunkan kepada nabi musa alaihissalam dan diperuntukkan untuk bani israil,

demikian pula injil yang diturunkan kepada nabi Isa alaihissalam dan juga diberikan kepada bani israil, semuanya turun setelah nabi Ibrahim alaihissalam, maka bagaimana Ibrahim berada diatas agama yahudi atau berada diatas agama nasrani?

oleh karena itu Allah mengatakan:

مَا كَانَ إِبْرَٰهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَٰكِن كَانَ حَنِيفًا مُّسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ

(Qs. ali Imran: 67)

tidakkah ibrahim seseorang yang beragama Yahudi dan bukan pula seseorang yang beragama Nasrani, akan tetapi beliau adalah seseorang yang hanif, yang lurus yang menyembah kepada Allah Ta’ala, yang menyerahkan dirinya hanya kepada Allah, dan tidaklah beliau termasuk orang-orang musyrikin.

lain dengan orang-orang yahudi yang mereka menyekutukan Allah, mengatakan bahwa Uzair adalah anak Allah.

lain dengan orang-orang nasrani yang mengatakan bahwa Isa ibnu Maryam adalah anak Allah.

adapun Ibrahim adalah seorang yang hanif, lurus, hanya menyembah kepada Allah, dan beliau bukan termasuk orang-orang musyrikin.

وَقَالَتِ ٱلْيَهُودُ عُزَيْرٌ ٱبْنُ ٱللَّهِ وَقَالَتِ ٱلنَّصَٰرَى ٱلْمَسِيحُ ٱبْنُ ٱللَّهِ

(Qs. At-Taubah: 30)

Yahudi mengatakan Uzair adalah anak Allah, dan Nasrani mengatakan al-Masih adalah anak Allah

إِنَّ أَوْلَى ٱلنَّاسِ بِإِبْرَٰهِيمَ لَلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُ وَهَٰذَا ٱلنَّبِىُّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ۗ وَٱللَّهُ وَلِىُّ ٱلْمُؤْمِنِينَ

(Qs. ali Imran: 68)

sesungguhnya orang yang paling berhak dengan Ibrahim, yang paling dekat dengan ibrahim, mereka adalah orang-orang yang mengikuti beliau didalam millah nya (agamanya), dan juga nabi ini (yaitu Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam) dan juga orang-orang yang beriman,

merekalah orang-orang yang paling dekat, paling pantas dianggap sebagai orang yang berada diatas millah nya nabi Ibrahim alaihissalam.

rasulullah shalallahu alaihi wasallam, dan orang-orang beriman, mereka berada diatas millah agama nya nabi Ibrahim alaihissalam.

yang dimaksud dengan millah agamanya nabi Ibrahim yaitu engkau menyembah kepada Allah semata, tidak ada yang lain.

menyerahkan ibadah hanya kepada Allah, dalam keadaan mengikhlaskan membersihkan agama ini hanya untuk Allah subhanahu wa Ta’ala, tidak ada sedikit pun kotoran, tidak ada sedikitpun ibadah diberikan kepada selain Allah.

dan dengan inilah Allah memerintahkan seluruh manusia dan menciptakan mereka untuk perkara ini.