Tiga Perkara Yang Wajib Dipelajari Dan Diamalkan (Bagian 3)
3 perkara wajib dipelajari dan diamalkan (lanjutan)
Section titled “3 perkara wajib dipelajari dan diamalkan (lanjutan)”kemudian beliau mengatakan:
- Allah tidak ridho di-sekutu-kan bersamanya seorangpun didalam ibadahnya.
Allah tidak ridho dan tidak cinta dengan perbuatan tersebut. seorang pun, baik itu pohon, batu, atau makhluk yang lain , didalam ibadahnya.
yang Allah ridho dari kita, apabila kita menyerahkan ibadah ini kepada Allah semata. tidak menyerahkan sedikitpun dari ibadah bukan kepada Allah.
Allah tidak ridho di-sekutu-kan dengan malaikat dan para nabi
Section titled “Allah tidak ridho di-sekutu-kan dengan malaikat dan para nabi”tidak ridho baik di-sekutu-kan dengan seorang malaikat yang muqarrab (sangat dekat) kepada Allah, demikian Allah tidak ridho apabila di-sekutu-kan dengan seorang yang paling mulia-pun seperti seorang nabi yang di utus.
kita tahu bahwasanya malaikat adalah makhluk Allah yang paling mulia. tidak ada yang paling mulia daripada malaikat dan juga para nabi.
para malaikat, mereka adalah makhluk yang Allah ciptakan untuk taat kepada Allah.
لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
mereka tidak berbuat maksiat kepada Allah, dan senantiasa melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka (hamba-hamba Allah yang dimuliakan).
demikian pula para nabi, mereka adalah makhluk Allah, manusia yang paling afdhol di sisi Allah. diantara manusia yang sekian banyak jumlahnya yang paling afdhol adalah para nabi.
dan yang paling afdhol diantara para nabi adalah ulul azmi: nabi nuh, nabi ibrahim, nabi musa, nabi isa, dan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam.
dan yang paling afdhol diantara ulul azmi adalah 2 orang, yaitu nabi Ibrahim alaihissalam dan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam.dan keduanya adalah kholilullah, kholilul rahman.
dan yang paling afdhol diantara keduanya adalah nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam.
dan beliaulah سيد ولد آدم (pemukanya anak adam).
namun bagaimanapun tinggi derajat beliau shalallahu ‘alaihi wassalam, maka Allah tidak ridho apabila didalam ibadahnya, Allah di-sekutu-kan dengan seorang makhluk-pun. baik itu seorang nabi atau setingkat malaikat. benar mereka sangat dekat dengan Allah, sangat didekatkan oleh Allah, tetapi di dalam masalah ibadah, ibadah ini adalah hak istimewa bagi Allah yang Allah tidak berikan kepada yang lain, bahkan kepada seorang nabi sekalipun.
seandainya ada seorang hamba (makhluk) menyerahkan sebagian ibadahnya kepada selain Allah baik itu kepada seorang malaikat maupun seorang nabi, maka ini adalah perkara tidak diridhoi Allah, dan Allah akan marah. dan ini masuk kedalam kesyirikan kepada Allah yang Allah kabarkan didalam Al-Quran:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ
(Qs. an-Nisa: 48)
sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan masih mengampuni dosa yang lain bagi siapa yang dikehendaki
Bahaya syirik
Section titled “Bahaya syirik”diantara bahaya syirik, menyekutukan Allah, bahwasanya Allah tidak mengampuni pelakunya, apabila meninggal dalam berbuat syirik maka tidak ada harapan baginya di akhirat mendapatkan ampunan Allah.
dan di dalam ayat yang lain:
إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ وَمَأْوَىٰهُ ٱلنَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
(Qs. al-Maidah: 72)
sesungguhnya barangsiapa siapa yang menyekutukan Allah maka Allah telah mengharamkan baginya surga.
artinya tidak mungkin masuk kedalam surga.
apabila seseorang diharamkan masuk kedalam surga maka darimana dia masuk kedalam surga nya Allah?
dan tempat kembalinya adalah neraka dan tidak ada penolong bagi orang-orang dzolim,
meskipun dia menyekutukan Allah dengan seorang nabi-pun atau seorang malaikat sekalipun.
Allah tidak ridho di-sekutu-kan dengan makhluk yang lebih rendah derajatnya dari malaikat dan para rasul, dan dengan makhluk terlaknat
Section titled “Allah tidak ridho di-sekutu-kan dengan makhluk yang lebih rendah derajatnya dari malaikat dan para rasul, dan dengan makhluk terlaknat”apabila kita tidak boleh menyekutukan Allah dengan seorang nabi, malaikat maka tentunya menyekutukan Allah dengan makhluk yang lebih rendah derajatnya, seperti seorang wali atau seorang yang sholeh lainnya, apalagi menyekutukan Allah dengan makhluk yang terlaknat seperti dengan syaitan yang dilakukan oleh orang yang menyembah syaitan/,jin,
atau menyekutukan Allah dengan makhluk yang tidak bisa berbicara (yang tidak hidup) seperti batu atau benda-benda yang lain
dan dalilnya adalah firman Allah:
وَأَنَّ ٱلْمَسَٰجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا۟ مَعَ ٱللَّهِ أَحَدًا
(Qs. al-Jin: 18)
dan sesungguhnya al-masajid adalah lillah
- dan yang dimaksud al-masajid adalah masjid, bangunan yang dipakai untuk sholat.
- dan ada yang mengatakan al-masajid adalah anggota badan yang digunakan bersujud kepada Allah.
maka janganlah kalian berdoa kepada selain Allah sekalipun.
artinya tidak boleh berdoa dan menyembah kepada selain Allah didalam ibadahnya kepada Allah, terkadang menyembah kepada Allah dan terkadang menyembah kepada selain Allah.
hal ini termasuk kesyirikan.
firman Allah, أَحَدًا artinya seorang pun. dan ini mencakup nabi, malaikat, maupun makhluk-makhluk yang lain.