Tiga Perkara Yang Wajib Dipelajari Dan Diamalkan (Bagian 2)
beliau mengatakan:
‘dan Allah tidak meninggalkan kita hidup di dunia ini dengan hamala (sia-sia), akan tetapi Allah mengutus kepada kita seorang Rasul.’
kita diciptakan di dunia ini dan diberikan rezeki dan tidak dibiarkan oleh Allah dalam keadaan sia-sia.
artinya sia-sia adalah tidak diperintah, tidak dilarang, tidak di hisab, tidak dikembalikan kepada Allah.
Allah menciptakan kita, memberikan rezeki kepada kita, ada tujuan, hikmahnya, diketahui orang yang mengetahui, dan tidak ketahui oleh orang yang mengetahui.
Allah menciptakan kita adalah untuk beribadah kepada Nya, dan tidaklah Allah memberikan rezeki kepada kita dengan berbagai jenisnya kecuali kita jadikan rezeki tersebut sebagai wasilah dalam kita beribadah kepada Allah Ta’ala,
diberikan kita nafas, makanan, minuman; tujuannya adalah digunakan untuk beribadah kepada Allah, dan tidak digunakan untuk bermaksiat kepada Allah.
Allah mengutus Rasul kepada kita, membawa perintah dan larangan Allah
Section titled “Allah mengutus Rasul kepada kita, membawa perintah dan larangan Allah”Allah tidak membiarkan kita hidup didunia ini tanpa tujuan, tanpa diperintah, tanpa dilarang, tanpa di hisab di hari kiamat, tapi Allah mengutus kepada kita seorang Rasul yaitu rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, yang datang utusan tersebut dari Allah dengan membawa perintah Allah supaya kita menjalankan perintah Allah sesuai kemampuan kita;
disana ada perintah untuk melaksanakan sholat 5 waktu, puasa ramadhan, melakukan haji bila terpenuhi syarat wajib nya, perintah untuk membayar zakat; itu semua pada hakikatnya adalah perintah dari Allah yang dibawa oleh rasul-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam .
dan beliau shalallahu ‘alaihi wassalam sebagai seorang Rasul, diutus kepada kita dengan membawa larangan-larangan Allah, yang kita diperintahkan untuk menjauhi dan meninggalkan larangan tersebut tanpa terkecuali yang kecil maupun yang besar.
dan diantara larangan Allah adalah larangan untuk berbuat syirik, untuk berbuat bid’ah di dalam agama, larangan untuk berbuat maksiat dalam berbagai jenisnya, ini semua pada hakikatnya adalah larangan Allah.
bahkan Allah mengutus kepada kita seorang Rasul yaitu rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam,
فمنْ أطاعَهُ دخلَ الجنَّةَ ومنْ عصاهُ دخلَ النّارَ
barangsiapa yang mentaati beliau, maka dia akan masuk kedalam surga, dan barangsiapa yang berbuat maksiat kepada beliau ( artinya tidak mentaati beliau), maka dia akan masuk kedalam neraka.
barangsiapa yang mentaati beliau, menjalankan perintah beliau, menjauhi larangan beliau, membenarkan kabar yang datang dari beliau, dan beribadah sesuai tata cara yang beliau ajarkan, maka orang yang demikian akan masuk kedalam surga,
tapi barangsiapa yang berbuat maksiat kepada beliau, ketika memerintahkan, tidak dikerjakan perintah nya, ketika beliau melanggar, dilanggar larangan nya, ketika beliau mengabaikan sesuatu, didustakan kabarnya, atau seseorang beribadah tidak sesuai dengan apa yang beliau ajarkan, maka akibatnya ancamannya adalah masuk kedalam neraka,
dan ini sebagaimana firman Allah: مَّن يُطِعِ ٱلرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ ٱللَّهَ
(Qs. An-Nisa: 80)
barangsiapa yang taat kepada rasul, maka dia taat kepada Allah,
barangsiapa yang taat kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wassalam = taat kepada Allah
Section titled “barangsiapa yang taat kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wassalam = taat kepada Allah”barangsiapa yang taat kepada rasul shallallahu ‘alaihi wassalam maka pada hakikatnya dia taat kepada Allah,
karena beliau shallallahu ‘alaihi wassalam adalah seorang utusan, tugas beliau hanya membawa dan menyampaikan apa yang datang dari Allah.
perintah beliau tidak lain adalah perintah Allah, yang disampaikan beliau. larangan beliau pada hakikatnya adalah larangan Allah, disampaikan beliau kepada umatnya .
di dalam sebuah hadits, beliau mengatakan:
كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى
setiap umatku (umat islam), akan masuk kedalam surga, kecuali orang yang enggan.
para sahabat bertanya: ya Rasulallah, siapa yang enggan untuk masuk kedalam surga?
maka beliau shalallahu ‘alaihi wassalam:
قَالَ : مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
barangsiapa yang taat kepada ku maka dia akan masuk surga, dan barangsiapa yang tidak taat kepada maka dia enggan untuk masuk kedalam surga.
menunjukkan bahwasanya untuk masuk kedalam surga diharuskan seseorang untuk taat kepada rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.
dalil taat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam
Section titled “dalil taat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam”kemudian beliau mengatakan:
‘dan dalilnya adalah firman Allah Ta’ala’
(dalil untuk taat kepada rasul shallallahu ‘alaihi wassalam):
إِنَّآ أَرْسَلْنَآ إِلَيْكُمْ رَسُولًا شَٰهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَآ أَرْسَلْنَآ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ رَسُولًا
فَعَصَىٰ فِرْعَوْنُ ٱلرَّسُولَ فَأَخَذْنَٰهُ أَخْذًا وَبِيلًا
(Qs. al-Muzzamil: 15-16)
sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kalian seorang rasul yaitu nabi yang beliau adalah saksi atas kita, sebagaimana Kami telah mengutus kepada fir’aun seorang rasul, yaitu nabi Musa,
maka fir’aun berbuat maksiat kepada rasul tersebut , mendustakan beliau, maka Kami siksa dia (fir’aun) dengan siksaan yang sangat pedih,
ditenggelamkan oleh Allah bersama tentaranya,dan di alam kubur disiksa Allah , dan siksaan di akhirat lebih dahsyat dari itu semua..
dan ini adalah peringatan bagi kaum muslimin, jangan sampai menimpa mereka apa yang menimpa Fir’aun dan bala tentaranya.
dan ini menunjukkan untuk mentaati rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam