Skip to content

Empat Perkara Yang Wajib Dipelajari (Bagian 2)

4 perkara yang wajib dipelajari (lanjutan)

Section titled “4 perkara yang wajib dipelajari (lanjutan)”

kemudian beliau mengatakan:

  1. bersabar di dalam menghadapi gangguan yaitu ketika berilmu, beramal, dan juga berdakwah.

orang yang belajar harus bersabar. karena orang yang belajar harus mengorbankan waktunya, yang biasa dia lakukan untuk melakukan aktifitas yang dia senangi, baik berupa dunia atau aktifitas yang lain, kemudin dia sisihkan untuk menuntut ilmu agama.

dan terkadang orang yang belajar harus datang, pergi ketempat yang jauh; berpisah dengan orang tua nya, berpisah dengan anaknya, dengan keluarga nya; bukan hanya satu minggu, 2 minggu, tapi 1 / 2 / 3 tahun; berpisah dengan keluarga yang dia cintai untuk mendalami, menuntut ilmu agama, dan ini butuh kesabaran.

dan terkadang memerlukan uang yang tidak sedikit. uang yang dia gunakan untuk menyalurkan keinginan dunia, dia gunakan untuk menuntut ilmu agama. dan ini juga perlu kesabaran.

dan terkadang seseorang mempelajari ilmu di hadapan para ulama dan juga teman-teman yang lain, banyak rintangan dan gangguan; kesulitan didalam belajar, masalah dengan teman yang lain; terkadang ada ucapan yang tidak baik dari seorang guru; perilaku yang tidak baik dari seorang guru; ini semua membutuhkan kesabaran bagi seseorang.

dan berusaha melawan syaitan yang senantiasa menjauhkan manusia dari majelis-majelis ilmu

dan juga bersabar di dalam beramal.

seseorang ketika mengetahui al-Haq, maka dia diminta untuk bersabar mengamalkan kebenaran tersebut.

ketika dia mempelajari di dalam majelis ilmu, bahwasanya melihat sesuatu yang haram adalah diharamkan di dalam agama ini. maka perlu diamalkan. dan untuk mengamalkan ilmu ini perlu kesabaran; dengan banyaknya fitnah, banyaknya ujian di jaman sekarang; dan dia berusaha menjaga matanya dari perkara yang diharamkan oleh Allah.

mengamalkan ilmu ini perlu kesabaran.

demikian pula bersabar ketika berdakwah, karena orang yang berdakwah di jalan Allah kebanyakan melawan arus; ketika kebanyakan manusia ingin mengikuti hawa nafsu, syahwat nya, kerancuan-kerancuan, maka seorang dai ingin membenarkan kerancuan ini, melawan syahwat, hawa nafsunya.

oleh karena itu orang yang berdakwah harus mempersiapkan diri mempersiapkan kesabaran.

orang yang berdakwah kepada jalan Allah akan mendapatkan rintangan, gangguan;

sebagaimana para nabi dan rasul yang mereka mengajak kepada agama Allah. didustakan oleh kaumnya, di ganggu oleh kaumnya. yang mereka lakukan: mereka bersabar

وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِّن قَبْلِكَ فَصَبَرُوا۟ عَلَىٰ مَا كُذِّبُوا۟ وَأُوذُوا۟ حَتَّىٰٓ أَتَىٰهُمْ نَصْرُنَا ۚ وَلَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَٰتِ ٱللَّهِ ۚ وَلَقَدْ جَآءَكَ مِن نَّبَإِى۟ ٱلْمُرْسَلِينَ

(Qs. al-An’am: 34)

dan sungguh telah didustakan, rasul-rasul sebelummu.

telah didustakan nabi nuh, nabi hud, nabi luth, nabi sholeh, nabi ibrahim, dan juga nabi-nabi yang lain.) kemudian mereka bersabar atas pendustaan yang dilakukan oleh kaumnya.

seorang nabi dan rasul dikatakan sebagai seorang pendusta.

apabila ada yang mengatakan kita adalah pembohong, maka ini adalah sesuatu yang menyakitkan, padahal kita tidak mengatakan kecuali yang benar.

bagaimana ini dikatakan kepada seorang rasul, seorang yang mulia, utusan Allah, bahkan dikenal oleh kaumnya adalah seorang yang jujur, yang terhormat; ketika mengajak kepada Allah, mengajak beriman dikatakan sebagai seorang pendusta.

فَصَبَرُوا۟ عَلَىٰ مَا كُذِّبُوا۟ وَأُوذُوا۟ حَتَّىٰٓ أَتَىٰهُمْ نَصْرُنَا

(Qs. al-An’am: 34)

dan mereka diganggu bahkan diusir dari kampung namun mereka bersabar, sampai datang pertolongan dari Allah.

berilmu, beramal, dan juga berdakwah memerlukan kesabaran