Diperintahkannya Syariat-syariat Islam yang Lain setelah Kuatnya Aqidah Bagian 3
dan selain itu yang merupakan syariat-syariat islam, adalah isyarat saja. wallahu ta’ala a’lam yang beliau sebuatkan hanya gholitnya, sebagian besarnya adalah perkara-perkara yang ada masakhoh (ada keberatan/kesusahan) baru disyariatkan setelah rasulullah shallalalhu alaihi wasallam hijrah ke kota madinah, setelah kuatnya akidah kaum muslimin.
beliau shallallahu alaihi wasallam dalam keadaan demikian selama 10 tahun. maksudnya adalah diturunkan sedikit demi sedikit kepada beliau syariat islam, syariat-syariat tersebut selama 10 tahun, ketika beliau ada di kota madinah,
adzan, ini tahun kedua.
kemudian puasa dibulan ramadhan, ini tahun kedua,
jihad, ini sudah di awal-awal
haji, ditahun 9 hijriyyah. kemudian beliau berhaji pada tahun ke sepuluh. dan meninggal dunia pada tahun ke 11.
syariat-syariat tadi berangsur-angsur turun selama 10 tahun. dan setelah itu (setelah 10 tahun) maka beliau shallallahu alaihi wasalllam diwafatkan oleh Alllah, semoga shalawat Allah dan juga keselamatan atas beliau
ufiya diambil dari kata al-wafa, yaitu penyempurnaan. dinamakan demikian karena orang yang mutawafa berarti telah disempurnakan ajalnya, disempurnakan rezekinya, amalannya; apa yang sudah ditakdirkan Allah sebelumnya sudah disempurnakan semuanya. kalau sudah sempurna, maka barulah beliau meninggal dunia. sehingga dinamakan al-wafa atau mutawafa.
setelah 10 tahun itulah, maka beliau meninggal dunia. maka ini juga termasuk ma’rifah (mengenal) rasulullah shallallahu alaihi wasallam, yaitu mengenal bahwasanya beliau meninggal dunia.
diantara sifat beliau adalah al-wafa, karena beliau adalah manusia seperti manusia yang lain
aku adalah seperti kalian. menimpa beliau apa yang menimpa manusia yang lain
ini termasuk ta’rif bi rasul. karena ada sebagian manusia menganggp kalau dia rasul tidak meninggal dunia. perlu disini disampaikan bahwasanya nabi shallallahu alaihi wasallam dengan seluruh keutamaan beliau miliki, tapi beliau juga meninggal dunia seperti yang lain.
beliau akan mendatangkan dalil tenang kematian beliau. karena memang disana ada orang yang mungkin mengingkari kematian nabi shallallau alaihi wasallam, meyakini bahwasanya sekarang beliau masih hidup, sehingga mengadakan acara-acara; kemudian diyakini ketika beliau datang, mereka berdiri, mengucapkan sesuatu (selamat datang dan seterusnya), maka perlu disampaikan keyakinan bahwasanya beliau shallallahu alaihi wasallam telah meninggal dunia seperti yang lain.