Diperintahkannya Syariat-syariat Islam yang Lain setelah Kuatnya Aqidah Bagian 1
bagaimana kita memahami sabda nabi shallallahu alaihi wasallam
tidak ada hijrah setelah fathu mekkah, tapi adalah jihad dan niat untuk berjihad kalau memang tidak ada jihad, kalau kalian disuruh untuk keluar, maka hendaklah kalian beperang
ucapan beliau …, seakan-akan maknanya setelah dibukanya kota mekkah maka tidak disyariatkan hjrah, maka ini adalah pemahaman yang tidak benar, tapi maksud beliau shallallahu alaihi wasallam
…
ini khusus apa yang terjadi disana, hijrah yang diawali oleh para sahabat dan dilakukan oleh nabi shallallahu alaihi wasallam. setelah dibukanya kota mekkah dan kota mekkah ini menjadi negeri islam. kalau dia sudah menjadi negeri islam, berarti orang yang ada di mekkah tidak perlu hijrah ke kota madinah.
karena hijrah adalah … minal …
kalau mekkah sudah menjadi baladi islam tidak perlu hijrah, yang ada adalah jihad saja. jadi orang yang ada di mekkah, kalau ingin berperang, diperintah oleh nabi shallallahu alaihi wassalam atau khulafaur rhasidin: ayo penduduk mekah pada perang ini mengirimkan 1000 pasukan misalnya; atau kalau misalnya tidak ada maka didalam hatinya ada niat untuk berjihad. karena jihad ini, tidak semua waktu, tidak semua .. . ada waktu yang tidak disarankan jihad sama sekali. kalau tidak ada maka minimal didalam hatinya ada niat. ini sebuah kewajiban.
kalau tidak ada niat, maka mati diatas kenifakan, sebagaimana didalam hadits
barangsiapa yang tidak berperang, dan tidak meniatkan dirinya untuk berperang, maka meninggal diatas cabang kenifakan
kalau memang saat itu tidak disyariatkan karena kaum muslimin lemah, tidak memiliki kemampuan, tapi namanya niat masing-masing ada dan harus ada niat untuk berperang fisabilillah,
karena orang-orang munafik mereka adalah orang-orang yang enggan untuk berperang fisabilillah. jangankan mengorbankan nyawanya, hartanya; untuk pergi sholat isya, sholat subuh saja mereka berat.
jadi disini, la hijrata .. tidak ada hijrah setelah dibukanya kota mekkah. ini tidak ada hijrah ke kota madinah, karena negeri mekkah sudah menjadi negeri islam. dan bukan berarti hijrah ini tidak ada setelah dibukanya kota mekkah.
beliau (pengarang) mengatakan,
ketika beliau sudah menetap di kota madinah, menjadi negeri kedua bagi beliau. beliau diperintahkan didalam kota madinah dengan sisa-sisa syariat islam yang lain.
sebelulmnya, jelas, tauhid disyariatkan dari awal, dan inti dakwah beliau (dakwah beliau dari awal sampai akhir adalah tauhid).
kemudian disyariatkan tentang sholat, sudah disyariatkan ketika di mekkah.
disyariatkan hijrah, maka disana masih banyak syariat-syariat islam yang belum disyariatkan sebelum beliau hijrah. ketika sudah berhijrah dan menetap di kota madinah, barulah beliau diperintahkan untuk melaksanakan syariat-syariat islam yang lain.
kapan terjadi? yaitu ketika akidah ini sudah kuat didalam hati kaum muslimin. digembleng mereka untuk bertauhid, meyakini tentang tauhid rububiyah, tauhid uluhiyyah, pentingnya taat kepada rasul. ketika itu sudah kuat barulah hikmah dari Allah setelah itu diturunkan syariat-syariat islam, dan ini termasuk fiqh didalam dakwah. yaitu kita perkuat dulu keyakinan akidah, barulah setelah itu perintah dan juga larangan yang kita sampaikan setelah itu dengan mudah perintah dilaksanakan oleh mereka, dan dengan mudah larangan itu ditinggalkan oleh mereka
hadits,
barangsiapa yang mencari keridhaan manusia dengan marah Allah, maka Allah akan marah kepada orang tersebut, dan akan menjadikan manusia marah kepada dirinya
tidak mudah mengubah manusia, seperti kita membalik telapak tangan. wajib untuk berhijab. apakah semua akan langsung berhijab dengan kesadaran mereka? tidak. jangankan kita, para nabi bani israil; mereka adalah nabi dan bani israil yang memimpin mereka bukan orang biasa tapi para nabi. setiap kali meninggal seorang nabi akan digantikan oleh nabi yang lain,
jangan menganggap kalau sudah dapat (menjadi seorang pemimpin) kemudian dia bisa dengan mudah mengubah manusia. kalau mereka belum siap secara akidah itu tidak mungkin. antum kasih peraturan ini, dan itu; kalau tidak ada akidah yang masuk didalam hati mereka, sulit antum bisa mengubah mereka.
orang yang bermanhaj seperti itu, tidak mendapatkan apa-apa, tidak ada tanah dan negeri yang bisa mereka dirikan, dan tidak ada dakwa yang mereka berikan. berbeda dengan dakwah ahlu sunnah. lihat bagaimana ketika ahlul sunnah berdakwah dengan dakwahnya para nabi dan juga para rasul, mendahulukan akidah sebelum yang lain. perbaikan, berkah, banyak orang yang mendapatkan hidayah, berbondong-bondong manusia mau mempelajari agama islam,
dan kita alhamdulillah termasuk hasil. kita dulu mengenal hidayah, mengenal sunnah, mengenal tauhid setelah taufik dari Alllah kemudian dengan usaha para asatidzah dan dai, yang mereka bukan dai-dai yang perhatiannya pada masalah politik saja, tapi mereka semangat mengajarkan kita akidah. itulah yang bermanfaat bagi kita
dan dengan demikian insyAllah apa yang kita lakukan ini berbarokah dan mendapatkan kebaikan yang banyak dari Allah subhanahu wa ta’ala.