Landasan Ketiga Ma'rifatu Nabiyyikum Muhammad - Hikmah di Prioritaskannya Dakwah Tauhid - bagian 3
diantara hikmah kenapa para nabi dan rasul memulai dakwahnya dengan tauhid.
- tauhid ini ciri jalan yang lurus, jalannya para nabi dan rasul adalah tauhid ini.
Allah subhanahu wa ta’ala mengatakan:
nabi Isa alaihisallam berkata kepada kaumnya, sesungguhnya Allah, Dia adalah rabb ku dan rabb kalian (menyebutkan tauhid rububiyyah), maka hendaklah kalian menyembahNya
tauhid rububiyyah mengharuskan tauhid uluhiyyah
ini adalah jalan yang lurus
jalan yang lurus, ciri utamanya adalah dakwah kepada tauhid.
dalam ayat yang lain:
__
semakna dengan yang pertama
Allah mengatakan:
hendaklah kalian menyembah kepada Ku (ini adalah jalan yang lurus)
oleh karena itu diantara ciri dakwah itu adalah dakwah yang benar apabila dakwah tadi menekankan kepada tauhid dan cukup sebuah aliran dikatakan aliran yang sesat apabila tidak memiliki perhatian tentang masalah tauhid.
yang dibicarakan hanya masalah politik,
atau masalah baiat kepada imam. dan itu yang seakan-akan menjadi makanan pokok yang harus disampaikan kepada jamaah nya. bahkan tidak dinamakan nasihat kecuali apabila disitu ada nasihat untuk berpegang teguh kepada imam. tidak ada nasihat untuk bertauhid,
atau misalnya prioritasnya didalam dakwah adalah tentang bagaimana manusia semangat beramal sholih. yang disampaikan hanya fadhoil amal saja, jangan berbicara tentang syirik, bid’ah; keutamaan sholat berjamaah, keutamaan makan dengan tangan kanan, dan seterusnya.
dan mereka menganggap mereka telah melakukan sesuatu, menganggap mereka diatas kebenaran dengan perbuatan tersebut. tidak mendakwahkan manusia kepada tauhid, dan tidak mengingatkan mereka dari kesyirikan.
dan semua aliran-aliran yang ada, kalau kita perhatikan (satu per satu), dan ini yang membedakan kita dengan mereka; mereka tidak memperhatikan tentang masalah tauhid. seandainya mereka bilang, kalau kami juga berdakwah kepada tauhid; kalau kita amati, tauhid yang mereka pahami bukan tauhid yang dipahami oleh para rasul dan para nabi (yaitu tauhid uluhiyyah)
seandainya mereka mengatakan, kami juga berdakwah kepada tauhid. kami mendakwahkan di masjid-masjid, wahai manusia ketauhilah bahwasanya Allah yang mencipta, yang menciptakan ini semua adalah Allah, Dia lah yang mengatur alam semesta. kita katakan, itu adalah bagian dari tauhid, tapi bukan inti tauhid yang dibawa oleh para rasul dan para nabi.
dan ini belum membedakan antara kita dengan musyrikin. karena orang-orang musyrikin pun juga mengakui apa yang kalian dakwahkan berupa keyakinan Allah yang mencipta, memberikan rezeki, dan seterusnya. kalian belum mendakwahkan tauhid yang didakwahkan oleh para rasul,
atau yang mengatakan, kami juga mengajak tauhid alhakimiyah; mengajak manusia untuk berhukum dengan hukum Allah. kenapa kami berbicara tentang politik, karena kami ingin manusia berhukum dengan hukum Allah. kita ingin mendirikan negara islam.
kita juga berdakwah kepada tauhid, maksudnya tauhid al hakimiyyah; bukan tauhid uluhiyyah yang diajak oleh para nabi dan juga para rasul.
maka kita harus waspada dengan demikian. tidak semua kalimat tauhid yang dipakai dan disebutkan oleh aliran-aliran sesat sama dengan tauhid yang kita maksud