Skip to content

Landasan Ketiga Ma'rifatu Nabiyyikum Muhammad - Misi Utama diutusnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam - bagian 2

di dalam ayat yang lain, Allah ta’ala mengatakan,

وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِىٓ إِلَيْهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدُونِ

(Qs. al-Anbiya: 25)

dan tidaklah Kami mengutus sebelummu seorang rasul, kecuali Kami wahyukan kepadanya bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali diri-Ku, maka hendaklah kalian menyembah kepada diri-Ku

ini juga menguatkan bahwasanya para nabi dan juga rasul sama dengan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang beliau dakwahkan adalah tauhid.

لَآ إِلَٰهَ

ini nafiyun

إِلَّآ أَنَا۠

isbat

didalam ayat yang lain, Allah subhanahu wa ta’ala mengatakan,

وَٱذْكُرْ أَخَا عَادٍ إِذْ أَنذَرَ قَوْمَهُۥ بِٱلْأَحْقَافِ وَقَدْ خَلَتِ ٱلنُّذُرُ مِنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦٓ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّا ٱللَّهَ إِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ

(Qs. al-Ahqaf: 21)

dan ingatlah saudara ‘ad (yaitu Hud), ketika dia mengingatkan kaumnya dengan al-ahqaf. dan telah berlalu nadzir-nadzir (yaitu rasul-rasul) sebelum dia, dan setelahnya (dengan mengatakan): supaya kalian tidak menyembah kecuali kepada Allah

ini secara umum harus menjadi aqidah bagi kita bahwasanya para nabi dan rasul sama dengan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dakwahnya satu yaitu dakwah kepada tauhid.

dan kalau melihat rincian dakwah-dakwah para nabi dan rasul, dan kita membaca kisah-kisah mereka, kita akan melihat ucapan yang mereka dakwahkan pertama kali adalah kepada tauhid.

ketika Allah subhanahu wa ta’ala banyak menyebutkan tentang kisah-kisah para nabi dan rasul didalam surat al-A’raf dan juga di dalam surat Hud. kita lihat bagaimana Allah mengutus kepada kaum Nuh.

لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦ فَقَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ

(Qs. al-A’raf: 59)

sungguh Kami telah mengutusmu kepada kaumnya, dan dia mengatakan: wahai kaumku, hendaklah kalian menyembah kepada Allah (ini tauhid). kalian tidak memiliki sesembahan selain Dia.

ini adalah dakwahnya Nuh ‘alaihisallam

dakwahnya ‘ad

وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۚ قَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ

(Qs. Hud: 50)

dan kepada ‘ad (maksudnya adalah arsalna ila ‘ad), dia mengatakan: wahai kaumku, sembahlah Allah, kalian tidak memiliki sesembahan selain Dia

persis seperti yang diucapkan Nuh sebelumnya.

bagaimana tentang Sholeh.

وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَٰلِحًا ۚ قَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ

(Qs. Hud: 61)

dan Kami mengutus kepada tsamud, saudara mereka (maksudnya saudara didalam nasab), dia mengatakan: wahai kaumku, hendaklah kalian menyembah kepada Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia

bagaimana dengan Syu’aib

وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۚ قَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ

(Qs. Hud: 84)

dan kami mengutus kepada Madyan (saudara mereka—Syu’aib),

dia mengatakan ucapan yang sama dengan ucapan Nuh, Hud, sholeh, dan seterusnya

ini adalah perincian. globalnya disebutkan dalam ayat:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلطَّٰغُوتَ

(Qs. an-Nahl: 36)

وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِىٓ إِلَيْهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدُونِ

(Qs. al-Anbiya: 25)

وَٱذْكُرْ أَخَا عَادٍ إِذْ أَنذَرَ قَوْمَهُۥ بِٱلْأَحْقَافِ وَقَدْ خَلَتِ ٱلنُّذُرُ مِنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦٓ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّا ٱللَّهَ إِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ

(Qs. al-ahqaf: 21)