Skip to content

92: Poin-poin Penutup: Manusia Akan Dibalas Sesuai Perbuatannya Setelah Dihisab

Kemudian beliau mengatakan,

وبعد البعث محاسبون ومجزيون

Mereka juga akan dibalas, bukan hanya dibangkitkan saja tanpa dihisab. bukan hanya dibangkitkan, dihisab saja, tanpa dibalas, bahkan mereka akan dibalas.

Yaitu setelah dihisab dihitung hasanahnya dan juga sayyi’atnya, maka mereka akan مجزيون, akan dibalas dengan amalan-amalan mereka (yaitu sesuai dengan amalan mereka).

Amalan mereka di dunia in khairon fakhoir, wa in syarron fa syarr, (kalau melakukan kebaikan maka dibalas dengan kebaikan dan kalau melakukan kejelekan maka akan dibalas dengan kejelekan).

Dia akan memanen hasil amalannya di akhir dan ini menunjukkan tentang keagungan dan keadilan Allah subhanahu wa ta’ala dan bahwasanya Allah subhanahu wa ta’ala tidak mendzhalimi manusia.

Seandainya di sana tidak ada Ba’ats dan tidak ada hisab, tidak ada jazaa’, manusia hanya hidup sekali di dunia ini, meninggal menjadi tanah padahal di sana ketika di dunia ada di antara mereka yang melakukan berbagai kedzholiman kepada manusia,

seandainya dia meninggal begitu saja tidak ada Ba’ats, tidak ada balasan, maka tentunya banyak orang yang terdzholimi.

Tapi Allah dengan keadilan-Nya dengan hikmah-Nya, Allah tidak akan membiarkan orang-orang yang dzholim, ada waktunya mereka akan dibangkitkan dan akan dibalas kedzholiman tersebut, Allah akan menegakkan keadilan di antara mereka.

Dan di dunia ada orang-orang yang berbuat baik beramal saleh, seandainya mereka meninggal dunia tidak ada di sana balasan bagi orang-orang yang beramal saleh, tentunya ini adalah sebuah ketidakadilan, sebuah kedzholiman.

Tapi Allah subhanahu wa ta’ala dengan hikmahnya, maka Allah akan membangkitkan mereka dan menghisab mereka dan akan membalas amalan saleh yang mereka lakukan di dunia ini dengan kebaikan.

Allah subhanahu wa ta’ala mengatakan,

أَيَحْسَبُ الْإِنسَانُ أَن يُتْرَكَ سُدًى

(Qs. Al Qiyamah:36)

Apakah manusia menyangka bahwasanya mereka akan dibiarkan dalam keadaan سُدًى, dalam keadaan sia-sia?

Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala mengatakan,

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاً وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

(Qs. Al Mukminun:115)

Apakah kalian menyangka bahwasanya Kami menciptakan kalian dalam keadaan sia-sia, dan kalian menyangka bahwasanya kalian tidak akan dikembalikan kepada Allah subhanahu wa ta’ala

Maka ini adalah persangkaan yang kotor, persangkaan yang jelas keliru, yang disangka oleh orang-orang yang kufur kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan juga hari akhir.

Alhamdulillah Allah menjadikan di sana hari akhir yang di sana Allah akan membalas amal seseorang dengan balasan yang lebih baik, dan Allah akan membalas orang yang berbuat jelek dengan balasan yang setimpal.

Kemudian setelahnya beliau mendatangkan dalil,

والدليل قول تعالى: وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ أَسَاؤُوا بِمَا عَمِلُوا وَيَجْزِيَ الَّذِينَ أَحْسَنُوا بِالْحُسْنَى [النجم:31

Dan bagi Allah lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Allah membalas orang-orang yang baik, orang-orang yang jelek atau melakukan kejelekan melakukan dosa dengan apa yang mereka lakukan berupa dosa, dan Allah subhanahu wa ta’ala akan membalas orang-orang yang berbuat baik dengan kebaikan.

Berarti ayat ini adalah dalil yang menunjukkan tentang jazaa’ yaitu balasan.

Kemudian beliau mengatakan,

ومن كذَّب بالبعث كفر

Dan barangsiapa yang mendustakan hari kebangkitan maka dia telah kufur.

Barangsiapa yang mendustakan hari kebangkitan maka sungguh dia telah kufur, yaitu keluar dari agama Islam menjadi orang yang murtad.

Kemudian beliau mendatangkan dalil tentang kekufuran orang yang mengingkari Al-Ba’ats.

والدليل قوله تعالى: زَعَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَن لَّن يُبْعَثُوا

Orang-orang yang kafir mereka menyangka bahwasanya mereka tidak akan dibangkitkan.

Allah di sini menyebutkan tentang orang-orang kafir, dan menyebutkan tentang sebagian akidah mereka زَعَمَ artinya adalah meyakini.

زَعَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَن لَّن يُبْعَثُوا

Orang-orang yang kafir menyakini bahwasanya mereka tidak akan dibangkitkan.

Menunjukkan bahwasanya diantara aqidah orang kafir adalah meyakini mereka tidak akan dibangkitkan.

Maka ini seperti yang disampaikan oleh Syaikh, menunjukkan tentang kekufuran orang yang mendustakan hari kebangkitan.

قُلْ بَلَى وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ وَذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ [التغابن:7

Katakanlah, bahkan demi Rabbku (disuruh Nabi shallallahu alayhi wa sallam bersumpah), sungguh kalian akan dibangkitkan kemudian kalian akan diberitahukan kepada kalian dengan apa yang telah kalian amalkan di dunia.

Di dalam ayat ini ada yang menunjukkan tentang Ba’ats. Kalau yang tadi menunjukkan tentang Al-Jaza’, karena beliau menyebutkan Al-Ba’ats, wal Hisab, wa Al-Jaza’.

Akan dikabarkan kepada kalian dengan apa yang kalian kerjakan, seperti tadi أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا kamu tahu dosa ini? Di situ ada tanbih, disitu ada pemberitahuan, dikabarkan kepadanya tentang apa yang dia kerjakan di dunia.

ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ
وَذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

Dan yang demikian adalah sangat mudah bagi Allah subhanahu wa ta’ala.

Ini adalah penjelasan atau keterangan tambahan dari beliau yang berkaitan dengan beriman dengan hari akhir,

dan sudah disinggung sebelumnya ketika membahas tentang Arkanul Iman tentang beriman dengan hari akhir ini, beliau sebutkan di dalam muqaddimah dari tsalatsatul ushul, hal yang berkaitan dengan masalah hari akhir ini. beliau menyebutkan beberapa hal yang merupakan perkara-perkara yang penting di dalam masalah beriman dengan hari akhir.